UEFA dikabarkan berencana untuk merevisi aturan Financial Fair Play (FFP). Pembaruan tersebut dilakukan agar FFP lebih efektif ke depannya.
Sebelumnya, UEFA memang berniat ingin mengubah FFP dengan sistem luxury tax seperti yang dipakai oleh NBA. Pasalnya, aturan yang telah ada kerap kali dilanggar atau diakali oleh klub-klub.
Dengan format tersebut, UEFA berharap dapat memberikan dampak keuangan yang lebih sehat. Nantinya, aturan tersebut diyakini dapat memberikan kompetisi yang lebih sehat.
Dilansir dari Marca, Kamis (9/9/2021) model aturan yang diperkenalkan Michel Platini pada tahun 2010 itu sudah ketinggalan zaman. Aturan tersebut juga dinilai tak efisien, dan tidak lagi sesuai dengan tujuan utamanya.
Aturan yang berlaku sekarang juga dinilai tak begitu adil bagi klub yang memiliki profil lebih rendah, seperti di Turki, Yunani, dan Rusia. Kendati begitu, UEFA mengakui bahwa klub sepak bola tidak akan pernah ada kesetaraan.