Bridge sepertinya masih menaruh dendam kepada Roberto Mancini. Dia memuntahkan sumpah serapah kepada pelatih asal Italia itu usai sukses menjuarai Piala Eropa 2020.
Mancio panen pujian atas keberhasilan mengantar Timnas Italia juara Piala Eropa 2020 dengan mengalahkan Inggris di partai final. Misi renaisans yang diusungnya, berhasil terwujud dengan manis.
Salah satu bukti tangan dingin Mancini adalah mengubah wajah Italia menjadi lebih menyerang. Namun, Bridge tidak sepakat dengan pujian yang diterima mantan pelatihnya di Manchester City itu.
“Itu sangat menyakitkan karena saya membenci Mancini. Semua orang tahu saya tidak mencintainya,” tutur Bridge, dikutip dari Sportbible, Senin (19/7/2021).
“Saya tidak mengatakan dia yang terburuk, tetapi secara taktik dia tidak terlalu bagus. Apa yang dia lakukan itu bagus, dan menyakitkan untuk dikatakan,” imbuhnya.
Rasa sakit hati Bridge terhadap Mancini sudah terjadi ketika keduanya masih berada di Man City. Dia terang-terangan mengakui pernah berselisih paham dengan pelatih berusia 56 tahun tersebut.
“Penggemar City menyukainya, tetapi jika Anda melihat pemain dan skuad yang dimiliki, pemain lah yang memenangkannya, bukan dia,” sungut Bridge.
“Saya berselisih dengannya. Saya di sana selama beberapa bulan dan tidak menikmati metode latihannya sama sekali,” tandasnya.